Berita kami

WASPADA PENYAKIT ANTHRAX

26 July 2023 ARTIKEL

Antraks adalah penyakit bakterial bersifat menular akut pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Bacillusanthracis sebagai penyebab penyakit Antraks,bersifat gram positif, berbentuk batang, tidak bergerak dan membentuk spora. Bentuk vegetatifnya dapat tumbuh subur di dalam tubuh dan segera menjadi spora apabila berada di luar tubuh ketika kontak dengan udara luar. Spora ini dengan cepat akan terus menyebar melalui air hujan. Antraks paling sering menyerangherbivora-herbivora liar dan yang telah dijinakkan.Penyakit Antraks bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya, namun tidak dapat ditularkan antara sesama manusia.

Ternak dapat terinfeksi penyakit Antraks apabila memakan pakan atau meminum air yang terkontaminasi spora tersebut atau jika spora mengenai bagian tubuh yang luka. Ternak penderita dapat menulari ternak yang lain melalui cairan (eksudat) yang keluar dari tubuhnya. Cairan ini kemudian mencemari tanah sekelilingnya dan dapat menjadi sumber untuk munculnya kembali wabah di masa berikutnya. Spora bakteri B. Anthracis dilaporkan mampu bertahan sampai puluhan tahun di tanah dan hanya mati oleh pemanasan pada temperatur 100oC selama 20 menit atau pemanasan kering 140oC selama 30 menit.

Penyakit Antraks pada kambing paling banyak bersifat per akut atau akut. Pada kejadian per akut, kambing yang semula sehat mendadak jatuh, sesak nafas, gemetar, kejang lalu mati dalam waktu beberapa menit/jam akibat pendarahan di otak. Pada kejadian akut, ditandai dengan demam yang tinggi (41,5oC), gelisah, depresi, sukar bernafas, detak jantung cepat tetapi lemah, selaput lendir mulut serta mata menjadi merah tua dan akhirnya mati. Kadang–kadang juga terjadi diare berdarah dan air seninya berwarna merah atau berdarah. Pada bangkai hewan yang terkena anthrax sering terlihat adanya darah yang keluar dari lubang-lubang kumlah seperti mulut, telinga hidung, dan anus. Darah tidak membeku dan biasanya limpa membesar berwarna merah kehitaman.

Bangkai ternak yang dicurigai menderitaAntraks tidak diajurkan untuk dibuka (bedah bangkai). Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan dengan mengambil darah dari telinga dan dibuat preparat ulas.

Hewan/spesimen Antraks yang telah busuk maupun yang telah dikeringkan bertahun-tahun dilaporkan masih mampu memberikan hasil yang positif pada uji Ascoli.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penanganan ternak pasca mati. Bagi ternak yang sudah mati harus dibakar atau diberi desinfektan kemudian dikubur. Ternak yang mati dicegah agar tidak dimakan oleh hewan pemakan bangkai guna mencegah penyebaran yang lebih luas.

Bagi masyarakat peternak jika menjumpai kejadian penyakit pada ternak dengan gejala menciri penyakit Antraks, atau menemukan bangkai atau ternak mati yang memiliki gejala penyakit Antraks agar dapat melaporkan ke Puskeswan atau petugas Kesehatan hewan terdekat.

BAGIKAN ARTIKEL INI